Bersama Mgr. Piet Timang Uskup Bajarmasin

Terima Kasih Bapa atas kunjungan Bapa beserta Doa dan Berkat Bapa Uskup di rumah kami...

 Bapa Uskup Lagi nyantai di rumah... 

Bapa Uskup sedang memberkati kami dan rumah kami, Thanks Bapa...

Foto Bareng Bapa Uskup n Uci my lovely

Bersama Bapa Uskup dan Keluargaku...

PAUS BENEDIKTUS XVI: INI TIDAK BERARTI SAYA MENINGGALKAN GEREJA

PAUS BENEDIKTUS XVI: INI TIDAK BERARTI SAYA MENINGGALKAN GEREJA

Di siang hari tanggal 24 Februari 2013, bunyi meriam terdengar dari Bukit Janiculum dan lonceng-lonceng besar di Basilika Santo Petrus berdentang. Tirai jendela-jendela ruang studi Paus Benediktus XVI pun terbuka dan panji kepausan berwarna merah terbentang. Maka, meledaklah suara lautan peziarah di Lapangan Santo Petrus.

Paus Bendiktus XVI pun menyalami dan berterima kasih berulang-ulang kali kepada mereka, dan berkata “ … Tuhan memanggil saya untuk ‘mendaki bukit’, untuk lebih mendedikasikan diri saya pada doa dan meditasi. Namun, ini tidak berarti meninggalkan Gereja.”

Bukit, yang dimaksud paus dalam doa dan sambutan Angelus terakhir kepada puluhan ribuan orang yang memenuhi lapangan itu sejak pagi dengan berbagai spanduk bertuliskan ucapan terima kasih bagi paus berusia 85 tahun itu, adalah bukit kecil di Vatikan tempat Paus Benediktus XVI akan tinggal setelah melepaskan jabatannya secara resmi tanggal 28 Februari 2013, pukul 20.00 waktu Vatikan.

“Kalau Allah meminta saya untuk melakukan hal ini, begitu pun saya bisa terus melayani Gereja dengan dedikasi yang sama dan cinta yang sama seperti yang saya lakukan selama ini, namun dengan cara yang lebih sesuai dengan usia dan kekuatan saya,” tegas paus seperti dilaporkan oleh Radio Vatikan.

Paus yang memastikan bahwa “Kita akan selalu dekat dalam doa,” mengajak umat Katolik sedunia untuk berdoa baginya dan bagi Gereja, seraya tetap menyerahkan segalanya di dalam kehendak Tuhan.

Hadir dalam Doa Angelus itu, hampir 100.000 orang, antara lain peziarah korban gempa dari kota Aquilla, Italia tengah, yang datang berterima kasih kepada paus yang mengunjungi mereka saat mereka membutuhkan dukungan materi dan spiritual, juga para suster Dominikan dari Filipina yang sejak subuh berdoa rosario di situ, serta orang-orang muda dari Spanyol, Brasil, dan Meksiko dengan ‘sleeping bag’ dan spanduk bertuliskan ”pintu neraka tidak pernah akan menang.

Sumber; http://www.facebook.com/penaindonesia